Antara Gula Putih dan Gula Aren

»
Menyukai rasa manis merupakan naluri dasar manusia. Rasa manis menunjukkan makanan tersebut aman dan layak dikonsumsi. Secara genetik tubuh kita diprogram untuk menyukai rasa manis, bahkan ilmuwan menemukan reseptor dan gen rasa manis di tubuh manusia. Bayi baru lahirpun akan menjilat semua yang terasa manis, sebab rasa manis menimbulkan efek menenangkan.

Antara Gula Putih dan Gula Aren

Di Indonesia, nenek moyang kita mengenal rasa manis lewat cairan tebu dan aren. Saat ini, mayoritas keluarga Indonesia mengkonsumsi Gula Putih sebagai pemanis. Namun di hotel berbintang dan di negara maju seperti AS dan Eropa Barat, Gula Putih mulai ditinggalkan.

Gula Putih dan Gula Aren

Gula Putih (cane sugar) dan Gula Aren (palm sugar) merupakan pemanis yang bahan dasarnya alami yaitu Tebu (Gula Putih) dan Aren (Gula Aren). Saat ini sebagian Gula Putih diperoleh dari impor.

Meski sama pemanis, rasa manis Gula Aren lebih pas untuk lidah Indonesia. Jika dikonsumsi banyak, rasa manis Gula Putih menimbulkan mual, sementara Gula Aren tetap lezat.

Gula Putih disebut Karbohidrat Murni (99 persen), karena kandungan vitamin dan nutrisinya habis terbuang setelah melalui sembilan tahapan pembuatan yaitu Ekstraksi, Limming, Evaporasi, Kristalisasi, Penyimpanan, Afinasi, Karbonatasi, Penghilangan warna dan Pendidihan. Semua proses tadi melibatkan bahan kimia, sehingga Gula Putih digolongkan sebagai gula anorganik (bukan gula alami).

Gula Aren, dalam proses pembuatannya tak sedikitpun memakai bahan kimia sehingga kandungan nutrisi penting seperti Riboflavin, Thiamin, Niacin, Ascorbic Acid tetap utuh. Karena itu Gula Aren disebut gula organik (gula alami).

Dengan kandungannya yang lengkap Gula Aren memiliki efek penyembuhan yang signifikan. Mulai dari kesehatan pencernaan dan imunitas (Ribolavin dan Ascorbic Acid), menghilangkan kolesterol jahat LDL hingga memperkuat fungsi kerja otak (Niacin).

Glisemik Indeks

Karena mengandung karbohidrat murni, Gula Putih memiliki Indeks Glisemik IG yang tinggi yaitu 93. Indeks Glisemik adalah ukuran seberapa cepat makanan diubah menjadi glukosa. Indeks Glisemik diatas 70 potensial menyebabkan diabetes.

Gula Aren memiliki Indeks Glisemik aman yaitu 35. Artinya Gula Aren diubah menjadi glukosa secara perlahan sehingga Pankreas tak perlu bekerja keras memproduksi banyak insulin. Keadaan ini pankreas bekerja ringan sehingga kondisi dan fungsinya tetap terjaga dengan baik.

Gula Aren juga aman dikonsumsi penderita diabetes untuk menghindari hipoglikemia (kadar gula rendah) karena Gula Aren terus menerus mensuplai glukosa ke tubuh sedikit demi sedikit dalam rentang waktu panjang.

Saat ini Gula Aren dalam bentuk bubuk sudah beredar dipasaran. Ingin sehat namun tetap merasakan manis dan lezat?. Segera konsumsi Gula Aren.